Wujud suatu sifat yang
pasti ada pada Allah dan wujud sifat pertama yang dimiliki Allah. Pertanyaan
yang timbul bagaimanakah caranya kita
melihat eksitensi sifat wujud itu sendiri di setiap bidang kehidupan. Pertama
kita harus mengerti terlebih dahulu apakah sifat wujud itu ( pengertiannya),
sifat wujud adalah “ada”. Secara pemahaman sederhana yang dinamakan ada pasti
mempuyai bentuk dan menempati ruang. Kedua kita mencoba memasukan
pengertian itu di dalam hati , bayangkan hati penuh sesak dengan sifat wujud.
Pertanyaan kedua yang
muncul jika benar Allah itu ada kenapa kita tidak bisa melihatnya??? Jawaban
yang tersingkat (jelas padat) karena zat Allah terlalu besar. Sedangkan
untuk jawaban yang lebih panjang bisa dilihat dari beberapa kisah Nabi Muhammad,Nabi
Musa dan pengertian nama Ayat Kursi.
Bagaimana pertama kali nabi Muhammad mendapat
wahyu yang di sampaikan malaikat Jibril. Manakala itu Nabi Muhammad sangat ketakutan
melihat malaikat jibril dengan wujud aslinya yang memiliki sayap membentang
memenuhi langit. Jelas di sini bahwa malaikat jibril adalah mahluk ciptaan
Allah tentu saja secara logika Sang pencipta lebih besar milyaran kali lipat
bahkan mungkin tidak terhitung dengan akal manusia yang terbatas.
Kala musa datang untuk (munajat dengan kami)
pada waktu yang telah kami tentukan dan Tuhanya telah berfirman (langsung)
kepadanya, berkata musa, “ya Tuhanku, tampakanlah
(diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau (Q.S. AL-A’raf.
143).
“Tuhan berfirman, ‘kamu
sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku”. Kemudian Allah yang maha agung lagi maha
mulia berbelas kasian kepadanya, dan memberitahukan kepadanya mengapa dia tidak
akan dapat melihatnya, yaitu bawasahnya tidak akan mampu. “Akan tetapi,
lihatlah ke bukit itu, jika tetap ditempatnya (seperti sediakala), niscaya kamu
dapat melihat-Ku”.
Terlihat sinar putih
dibalik celah di antara gunung yang ada di hadapan musa dan seketika itu juga hancur
luluh lantah semua gunung tadi, rata
menjadi tanah. Musa sangat takut, Musa pun jatuh pingsan,…
Maka setelah sadar kembali dia berkata, “ Mahasuci
Engkau”
Mahasuci dan Mahatinggi Engkau, tak
mungkin mata manusia dapat melihat dan memandang-Mu. “Aku bertaubat kepada
engkau, dari melakukan permintaan yang melampui batas”.
Sedangkan untuk Ayat Kursi
menurut beberapa ulama berpendapat tahta Allah swt hal ini karena nama lain
dari kursi adalah tahta. Kursi yang disebutkan dalam ayat ini harus dibedakan
dengan Arsy. Nabi muhamad Saw bersabdah: “kursi dibandingkan dengan Arsy
hanyalah seperti cicin yang dilempar keluar pada ruang terbuka di padang
pasir”. Jika kursi membentang di atas seluruh alam semesta maka betapa besarnya
Arsy. Hal ini diriwayatkan dari Muhammad bin Abdullah dan dari ulama lain bahwa
kursi berada di depan Arsy dan derajatnya setingkan kakinya.
Khusus pengertian nama ayat kursi ini dan apa hubunganya dengan
kedudukan Allah saran saya bagi para pembaca di tanyakan lagi sama para Kyai2
sepuh karena lebih menggunakan hati,…..
Hitung-hitung belajar lo ente2 semua,… (^_^)
Dari
beberapa penjelasan di atas apakah Bapak, Ibu, Mbak, Mas bisa membuat
kesimpulan. Mari kita simpulkan bareng-bareng? Ayo mau gak,…..mupung saya lagi
baik hati lo……
Saya bukan
lulusan pondok atau lainya jadi mohon maaf jika kesimpulannya melenceng atau
kurang benar!!!! Pasti pada bilang ini bisa-bisa mas kharis saja berkelit ini,…
Hahaha,….
bisa jadi tapi ya udah deh
bisa jadi tapi ya udah deh
Kalo kesimpulan yang bisa saya tarik adalah bahwa Allah itu benar-benar
mempuyai sifat wujud dan itu tidak terbantahkan sama sekali. Buktinya dapat
kita temukan di diri kita sendiri (di dalam hati ini). Dan secara ilmiah suatu
saat nanti pasti akan ditemukan bukti
tentang tanda-tanda kebesaran Allah di dalam darah kita (berupa simbol).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar