Minggu, 09 Februari 2014

Sifat Wujud Allah


Wujud suatu sifat yang pasti ada pada Allah dan wujud sifat pertama yang dimiliki Allah. Pertanyaan yang timbul  bagaimanakah caranya kita melihat eksitensi sifat wujud itu sendiri di setiap bidang kehidupan. Pertama kita harus mengerti terlebih dahulu apakah sifat wujud itu ( pengertiannya), sifat wujud adalah “ada”. Secara pemahaman sederhana yang dinamakan ada pasti mempuyai bentuk dan menempati ruang. Kedua kita mencoba memasukan pengertian itu di dalam hati , bayangkan hati penuh sesak dengan sifat wujud.
Pertanyaan kedua yang muncul jika benar Allah itu ada kenapa kita tidak bisa melihatnya??? Jawaban yang tersingkat (jelas padat) karena zat Allah terlalu besar. Sedangkan untuk jawaban yang lebih panjang bisa dilihat dari beberapa kisah Nabi Muhammad,Nabi Musa dan pengertian nama Ayat Kursi.
 Bagaimana pertama kali nabi Muhammad mendapat wahyu yang di sampaikan malaikat Jibril. Manakala itu Nabi Muhammad sangat ketakutan melihat malaikat jibril dengan wujud aslinya yang memiliki sayap membentang memenuhi langit. Jelas di sini bahwa malaikat jibril adalah mahluk ciptaan Allah tentu saja secara logika Sang pencipta lebih besar milyaran kali lipat bahkan mungkin tidak terhitung dengan akal manusia yang terbatas.
 Kala musa datang untuk (munajat dengan kami) pada waktu yang telah kami tentukan dan Tuhanya telah berfirman (langsung) kepadanya, berkata  musa, “ya Tuhanku, tampakanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau (Q.S. AL-A’raf. 143).
“Tuhan berfirman, ‘kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku”. Kemudian Allah yang maha agung lagi maha mulia berbelas kasian kepadanya, dan memberitahukan kepadanya mengapa dia tidak akan dapat melihatnya, yaitu bawasahnya tidak akan mampu. “Akan tetapi, lihatlah ke bukit itu, jika tetap ditempatnya (seperti sediakala), niscaya kamu dapat melihat-Ku”.
Terlihat sinar putih dibalik celah di antara gunung yang ada di hadapan musa dan seketika itu juga hancur luluh lantah semua gunung tadi,  rata menjadi tanah. Musa sangat takut, Musa pun jatuh pingsan,…
Maka setelah sadar kembali dia berkata, “ Mahasuci Engkau”
Mahasuci dan Mahatinggi Engkau, tak mungkin mata manusia dapat melihat dan memandang-Mu. “Aku bertaubat kepada engkau, dari melakukan permintaan yang melampui batas”.
Sedangkan untuk Ayat Kursi menurut beberapa ulama berpendapat tahta Allah swt hal ini karena nama lain dari kursi adalah tahta. Kursi yang disebutkan dalam ayat ini harus dibedakan dengan Arsy. Nabi muhamad Saw bersabdah: “kursi dibandingkan dengan Arsy hanyalah seperti cicin yang dilempar keluar pada ruang terbuka di padang pasir”. Jika kursi membentang di atas seluruh alam semesta maka betapa besarnya Arsy. Hal ini diriwayatkan dari Muhammad bin Abdullah dan dari ulama lain bahwa kursi berada di depan Arsy dan derajatnya setingkan kakinya.
Khusus pengertian nama ayat kursi ini dan apa hubunganya dengan kedudukan Allah saran saya bagi para pembaca di tanyakan lagi sama para Kyai2 sepuh karena lebih menggunakan hati,…..
Hitung-hitung belajar lo ente2 semua,…  (^_^)

Dari beberapa penjelasan di atas apakah Bapak, Ibu, Mbak, Mas bisa membuat kesimpulan. Mari kita simpulkan bareng-bareng? Ayo mau gak,…..mupung saya lagi baik hati lo……
Saya bukan lulusan pondok atau lainya jadi mohon maaf jika kesimpulannya melenceng atau kurang benar!!!! Pasti pada bilang ini bisa-bisa mas kharis saja berkelit ini,…
Hahaha,….
bisa jadi tapi ya udah deh
Kalo kesimpulan yang bisa saya tarik adalah bahwa Allah itu benar-benar mempuyai sifat wujud dan itu tidak terbantahkan sama sekali. Buktinya dapat kita temukan di diri kita sendiri (di dalam hati ini). Dan secara ilmiah suatu saat nanti pasti akan ditemukan  bukti tentang tanda-tanda kebesaran Allah di dalam darah kita (berupa simbol).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar